Senin, 08 September 2014

Neime :)



Bismillahirrahmaanirrahim…

Ya Rabb…
Sungguh tak pantas aku memohon ataupun meminta bantuan dari-Mu. Terlalu hina rasanya aku sebagai hamba-Mu yang penuh tabir kelam berani mengajukan permintaan kepada Engkau yang telah memberiku kehidupan. Tapi, kali ini aku benar-benar di ambang kegalauan mendalam. Tak ada dzat yang pantas tempat ku mengadu selain Engkau.  

Maafkan atas kelancanganku yang telah memendam perasaan cinta untuk seorang adam ciptaan-Mu. Aku telah diam-diam mencintainya. Perasaan itu bukan sebagai seorang teman ataupun seorang sahabat. Melainkan seperti Yusuf yang mencintai Zulaikha, dan Romeo mencintai Juliet. Aku mencintainya. Aku sangat mencintainya. Meskipun begitu, aku berusaha agar tak pernah melanggar syariat yang telah tertera dalam kitab-Mu. Aku selalu menjaga kesucian diri dan agamaku. Aku sadar akan kebodohan terbesar ku yang pernah melanggar perintah-Mu demi bersamanya. Tapi hanya dalam hitungan menit, semuanya berakhir. Bahkan ikatan silaturrahmi ku dengannya. Aku bingung apa yang harus aku perbuat untuk mengembalikan semuanya seperti biasa ? aku tak pernah memintanya mencintaiku lalu menjauh begitu saja. Bersahabat dengannya cukup membuatku bahagia. 

Aku sadar tentang sabda alam yang tak halal bagi setiap insan untuk menjalani hubungan dengan seseorang yang bukan mahramnya. Tapi jauh sebelumnya, aku berusaha mencari setitik izin untuk menjalani hubungan dalam kitab-Mu ataupun tafsir para ilmuwan islam. Percuma ! tak ada satupun yang mengizinkan hubungan itu terjalin tanpa ikatan resmi dalam sebuah ikrar pernikahan. Justru hanya kata “zina” yang terselip. Bagaimanapun… sulit untukku meredam perasaan sejak dua tahun lalu yang begitu dalam untuknya. Hatiku harus berperang dengan perasaan yang terlalu dalam untuknya, sementara mataku sehari pun tak pernah terpejam tanpa sosoknya yang berlalu di hadapanku. Berkali-kali sudah aku memohon bantuan-Mu untuk menghapus memory ku dengannya. Berkali-kali juga Engkau pertemukan aku dengannya. Entah apa rahasia yang sedang berusaha Engkau tunjukkan padaku. 

Perasaanku menangis setiap kali menggenggam kenyataan bahwa aku hanya bisa mencintainya dalam hatiku, tanpa mengungkapkannya. Tapi… apa yang bisa ku perbuat ?! Baiklah, akan ku jalani semuanya. Aku yakin akan ada kejutan termanis di balik pengorbanan hati.

Ya Rabb…
Atas rindu yang belum sepantasnya menjadi milikku. Atas cinta yang masih tercatat rapi. Atas jalan hidup yang sudah Engkau tentukan untukku. Dialah satu-satunya cahaya terbaik yang pernah berada di sampingku. Dialah si pemilik hati yang pertama kali mentasbihkan cinta dalam relung hatiku. Dialah satu-satunya laki-laki yang pernah menjadi sahabat termanis sepanjang sejarah masa kecilku.

Engkau pasti telah mengetahui semuanya tentangku di atas segala-segalanya. Untuk itu, bolehkah aku mengajukan permintaan pada-Mu ? aku mengajukan permintaan sebagai seorang hamba dengan Tuhannya, juga sebagai seorang manusia yang tak berdaya tanpa kuasa-Mu. Izinkan aku mencintainya dalam hatiku. Izinkan aku merindukannya dalam-dalam. Dan izinkan aku selalu menyapanya… . Meski itu dalam mimpi. Aku selalu percaya dengan jodoh yang sudah Engkau tetapkan untukku. Meskipun begitu, biarkan aku tetap berharap menjadi yang halal baginya, menjadi satu-satunya jodoh dalam hidupnya. Aku ingin mencintainya dalam kesejatian sebuah pengabdian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar