Untuk Ayah :'(
Untuk
seorang ayah yang tidak bisa ku terjemahkan sikapnya
Dear, ayah….
Apa yang sebenarnya terjadi ? kenapa rasanya
begitu sulit berada di samping ayah ? sesak dalam untaian langkah yang teriring
bersama ayah. Takut setiap kali bertatapan dan berbicara dengan ayah.
Dear, ayah…
Akhir-akhir ini banyak sekali ketidakpastian
yang aku temukan pada sikap ayah. Aku selalu berfikir tentang hari itu, saat
sebuah pilihan yang aku tuju ternyata justru membuat ayah menjauhiku. Selalu
jelas terlintas kata-kata ayah yang mengataiku “bodoh”. Aku masih belum
mengerti dengan apa yang sudah aku lakukan hingga membuat ayah begitu marah
padaku. Aku minta maaf, ayah.
Dear, ayah…
Lihat aku ayah ! betapa menyedihkannya
hari-hariku dengan ketidakpastian sikap ayah. Aku selalu ingat, ayah selalu
menjadikanku satu-satunya putri kecil ayah. Dengan sepenuh hati ayah
mengabulkan permintaanku. Ayah rela melakukan apa saja untukku, meskipun itu
dalam istana malam yang begitu dingin. Bahkan tanpa beban sedikitpun ayah rela
mendampingi dan menjagaku saat aku berada di negeri orang.
Tapi…
Apa yang salah dengan hari itu ? saat aku
butuh bantuan ayah, tidak sedikitpun ayah menatapku. Justru ayah berbalik
menyalahkanku. Itu sangat menyedihkan, ayah. Bagaimana mungkin aku akan meminta
bantuan pada orang lain, sementara ayah sendiri tidak pernah mau membantuku ?!
Dear, ayah…
Putri kecil ayah selalu bersedih setiap kali
tidak menemukan senyuman ayah. Bagaimana bisa ayah melakukan ini padaku ?
meninggalkanku di sudut ruangan yang begitu gelap. Merapuhkan ketegaran yang
selalu berusaha ku jaga. Benar-benar seperti ayah tidak lagi melihatku !
seperti ayah tidak perduli lagi denganku !
Taukah ayah ?
Hari tersulit dalam hidupku adalah ketika
ayah melambaikan tangan saat akan pergi mengemban sebuah tugas. Sangat ingin
aku menangis di depan ayah dan mengatakan “jangan pergi”. Tapi aku tidak ingin
terlihat lemah di depan ayah. Aku ingin ayah hanya akan melihatku sebagai gadis
yang tegar tanpa problema yang tidak bisa ku selesa keciikan.
Dear, ayah…
Katakan bahwa ayah selalu menyayangiku.
Berjanjilah untuk kembali seperti waktu ayah selalu bermain bersamaku.
Permainan melodi yang dulu selalu ayah mainkan bersamaku, aku ingin
mendengarnya lagi !. Panorama yang dulu selalu ayah perlihatkan padaku, aku ingin
melihatnya !.
Dari putri kecil ayah,
yang selalu merindukan ayah.
Dan selalu terhempas pada ketidakpastian sikap ayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar