Jumat, 04 April 2014

...

Tuhan tau bagaimana aku
      Tapi aku tidak tau bagaimana Tuhan

~ ~
     Guliran waktu beberapa tahun silam, akhirnya membuatku mengerti tentang hidup. Kesederhanaan hingga keterbatasan yang termuat dalam kitab Tuhan, semuanya terjadi padaku. Tak ada yang bisa aku perbuat saat takdir memvonis jalan hidupku.

     Aku terobsesi pada dunia khayalan yang menakjubkan. Hingga aku tidak tau apa itu air mata ? Keindahan, senyuman, kebahagiaan, kesempurnaan, hanya itu yang aku tau. Dan sekarang aku mengerti. Setelah cobaan menghujam hidupku dengan sangat tragis.

    Aku benci jika harus bilang "hidup ini adil". Sementara hidup yang telah memaksaku terus menangis. Aku paham betul roda kehidupan tak pernah berhenti berputar. Keadaanku sekarang dan kehidupan yang aku jalani, tak bisakah sedikit indah ?

    Padahal semua perintah dan larangan Tuhan tak pernah aku abaikan. Berusaha menjadi pribadi yang bisa mengukir perjalanan indah menuju syurga, adalah yang utama untukku. Tapi, kenapa Tuhan malah membuat hidupku penuh air mata ? Apa iya, aku satu-satunya orang yang paling pantas disiksa perasaannya dan dipersulit jalan hidupnya ?

    Setiap hela nafas, tak ada hentinya meminta penjelasan Tuhan tentang hidupku. Aku tau aku tak pantas melakukannya. Itu hanya pertanyaan yang sangat bodoh ! dan tak mungkin dijelaskan Tuhan padaku. Hingga aku berusaha tersenyum saat hatiku menangis, tertawa saat segumpal darah di dadaku bersorak, itu caraku menutupi semua tentang ku dan hidupku.

    Aku percaya Tuhan tau semuanya, tapi aku tak pernah tau apa yang akan dilakukan Tuhan selanjutnya. Orbit-orbit kepedihan berputar pada poros hidupku. Aku tak tau bagaimana menghentikannya ataupun mengubahnya dengan orbit-orbit kebahagiaan. Terhina dalam keramaian hidup, tersingkir dari banyak orang, terbunuh waktu secara perlahan. Semuanya menyiksaku ! 

    Biarpun begitu, aku berharap Tuhan mendengar aku dan hidupku. Bukan sekarang, tapi di lain waktu. 

                                  Ketikan jemari seorang remaja 

                             yang selalu tersenyum penuh kepalsuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar