"Untuk kamu yang tak pernah melihatku..."
Awal perjumpaan ku denganmu, dua ribu dua belas silam meletakkan bibit
rindu di hatiku. Entah apa yang tengah menguasaiku, senyumanmu? Atau
cahaya di balik wajahmu? Entahlah…
Kebahagiaan
memburu saat aku memperhatikan wajahmu yang sedang menggoreskan pena di
atas kertas, tepat disampingku. Sejak saat itu, aku mulai menatapmu
diam-diam. Entah, dari siapa dan bagaimana kita sering bertukar kabar
lewat elektronik genggam.
Dan yang paling ku
sesalkan, kenapa hatiku terbuka begitu saja untukmu ? Aku bingung, aku
tersihir sejenak. Benarkah yang ku rasakan itucinta ? atau hanya
terpesona sesaat ? atau mungkin hanya sebatas mengagumimu ? Setidaknya
sebelum aku benar-benar mengerti tentang hal itu, aku tetap akan
menatapmudalam diam.
Sedikit sapamu selalu ku
hargai. Senyuman simpul yang kau latarkan selalu ku terima, dan aku
bertahan dalam diammu yang tanpa kepastian. Hingga akhirnya putaran
waktu membuatmu menjauh tanpa alasan yang tak ku mengerti. Dan aku hanya
bisa melihat statusmu di akun facebook.
Musim
hujan di tahun dua ribu dua belas, membuatku menangis dan perlahan
membunuhku. Apalagi saat aku melihatmu berlalu di hadapanku dengan
seorang gadis yang tengah kamu genggam jemarinya.
Tega sekali kamu ! Menghancurkan asa ku begitu saja. Andai saja aku
berani mengungkapkannya padamu. Aku akan mengatakan bahwa kamu berhasil
membuatku menangis ! Penantian yang begitu lama untukku menantimu
bicara. Kamu tega ! kamu tidak tau rasanya menjadi seorang gadis menahan
kepedihan karena cintanya yang tak terbalaskan.
Dari seorang gadis yang tak pernah kau mengerti hatinya
dan kau abaikan keberadaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar