Selasa, 15 April 2014

Mungkin iya, aku mencintaimu ?



Apa yang salah denganku ? pertemuanku denganmu begitu singkat, hingga membuat tanganku dan tanganmu terungkai bersama. Wajahmu yang teduh, tingkahmu yang simpel, biasa saja untukku. Ketika aku dan kamu menghabiskan waktu bersama, canda dan tawamu menyelip diam-diam diantara pandanganku dan pandanganmu. Menggugah rusuk-rusukku membentuk sebentuk hati yang tak terisi.

Sesalku tertumpah pada sikapmu yang seperti anak kecil. Aku tak percaya kamu begitu mudah terperdaya waktu yang hanya menyuratkan hal biasa. Namun kemudian kamu jadikan alasan untuk perlahan menjauh dariku. Padahal aku sedang meminta waktu mencari makna yang salah kamu pahami.

Kamu dan aku yang awalnya mengisi barisan-barisan jalan. Sekarang, saling berlalu tanpa sapa. Kembali pada tatapan masing-masing membuat aku mengerti setiap getaran kala kita bersama. Bertaut dengan hati masing-masing memaksa aku terbang dalam lamunan.

Ada sesak yang mengubris palung hatiku, setiap kali kamu berlalu begitu saja di hadapanku. Ada duri yang terasa menusukku, setiap kali tatapan matamu tak tertuju padaku. Ada rindu yang mengalir, setiap kali aku menatapmu yang berada cukup jauh dariku.

Semuanya terasa berbeda dan tak wajar. Pada hatiku yang selalu terdiam, bibirku yang tak pernah berucap, benakku yang enggan berfikir tentangmu. Tanpa sebab apapun, bibirku menyimpulkan senyuman saat aku memikirkanmu, Jari-jariku begitu semangat saat aku menggoreskan barisan kalimat tentangmu.

Tanpa kusadari, aku terkena panah yang tak sengaja kamu pegaskan hingga tertancap pada rongga-rongga hatiku, begitu dalam. Segenggam barisan kalimat memaksaku membeku dalam balutan rasa yang sangat dalam.

Oh Tuhan… Makhluk ciptaan-Mu itu telah menanam bunga-bunga rindu di ladang hatiku. Apa yang harus aku perbuat ? Aku terperangkap pada takdir yang telah aku paksa untuk membuatnya mengenalkanku dengan angan yang kau ciptakan. Dia membuatku gila !

Mungkin iya, aku mengagumimu.

Mungkin iya, aku terpesona olehmu.

Mungkin iya, aku diam-diam mencintaimu.

 

Untukmu perebut hati yang tak bertanggung jawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar